Bangun tidur dengan tubuh pegal dan otot terasa nyeri tentu membuat aktivitas sepanjang hari jadi kurang nyaman. Nyeri otot setelah tidur bisa dialami siapa saja, baik anak muda, orang tua, pekerja kantoran, hingga atlet sekalipun. Meski terlihat sepele, kondisi ini bisa menandakan adanya masalah pada postur tidur atau bahkan gangguan kesehatan tertentu. Untuk itu, penting mengetahui penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya secara efektif.
Nyeri otot yang muncul setelah tidur umumnya dipicu oleh kebiasaan sehari-hari, namun dalam beberapa kasus, juga bisa menjadi tanda masalah medis. Berikut beberapa penyebab paling umum:
Tidur terlalu lama dalam satu posisi atau posisi tidur yang tidak netral dapat membuat otot menjadi tegang. Misalnya, tidur tengkurap bisa menekan leher dan punggung bawah, sementara tidur tanpa dukungan bantal yang sesuai dapat membuat tulang belakang tidak sejajar. Akibatnya, kamu bisa mengalami nyeri otot di pagi hari.
Kualitas tempat tidur sangat memengaruhi postur tubuh saat tidur. Kasur yang terlalu empuk atau terlalu keras dapat menekan area tertentu dari tubuh dan menyebabkan ketegangan otot. Sementara itu, bantal yang tidak menopang leher dengan baik bisa menyebabkan nyeri di area leher dan bahu.
Berolahraga tanpa pemanasan atau melakukan aktivitas fisik berat menjelang tidur dapat menyebabkan penumpukan asam laktat di otot. Hal ini membuat otot terasa pegal dan nyeri ketika bangun di pagi hari, terutama jika tidak melakukan peregangan setelah aktivitas tersebut.
Tidak hanya aktivitas berat, kurang gerak juga bisa menyebabkan otot menjadi kaku. Duduk terlalu lama seharian di depan komputer tanpa jeda peregangan atau berjalan dapat membuat otot tidak fleksibel, sehingga menimbulkan nyeri setelah tidur.
Kekurangan cairan dan elektrolit seperti magnesium, kalium, dan natrium dapat memicu kram otot dan rasa nyeri saat tidur. Biasanya disertai gejala lain seperti kelelahan, sakit kepala, atau keram kaki saat malam.
Beberapa kondisi kesehatan seperti fibromyalgia, sleep apnea, atau gangguan saraf juga bisa menyebabkan nyeri otot setelah tidur. Jika nyeri terasa konstan dan tidak membaik dengan perubahan gaya hidup, konsultasi ke dokter menjadi langkah yang tepat.
Setelah mengetahui penyebabnya, berikut ini beberapa cara sederhana yang bisa kamu lakukan untuk meredakan dan mencegah nyeri otot setelah tidur:
Jika nyeri otot berlangsung lebih dari satu minggu, makin parah, atau disertai gejala lain seperti kesemutan, mati rasa, atau demam, segera konsultasikan ke dokter. Bisa jadi kondisi tersebut adalah gejala dari gangguan medis yang perlu penanganan serius seperti radang sendi, gangguan saraf, atau infeksi otot.
Selain cara-cara di atas, kamu juga bisa mencoba beberapa tips tambahan berikut agar tidur lebih berkualitas dan bangun tanpa nyeri otot:
Nyeri otot setelah tidur memang umum terjadi, namun bukan berarti tidak bisa dicegah. Dengan mengenali penyebabnya dan mengubah kebiasaan tidur menjadi lebih sehat, kamu bisa bangun dengan tubuh segar dan bebas nyeri. Jika keluhan terus berulang atau memburuk, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
© JendelaIlmuPutih | Kumpulan Informasi Teraktual dan Kredibel. All Rights Reserved.