Kurap di wajah atau dikenal dengan istilah medis tinea fasialis adalah infeksi jamur yang menyerang area wajah, seperti pipi, dahi, dagu, hingga sekitar mata. Infeksi ini dapat menyebabkan bercak merah bersisik yang terasa gatal dan bisa menyebar jika tidak segera ditangani. Untuk memahami lebih lanjut tentang penyakit kulit ini, mari kita bahas penyebab, gejala, serta cara mengobatinya.
Kurap di wajah disebabkan oleh infeksi jamur dermatofit, yang biasanya berkembang di lingkungan yang lembap dan hangat. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena infeksi ini antara lain:
Infeksi jamur ini dapat menular melalui kontak fisik langsung dengan seseorang yang menderita kurap di wajah. Misalnya, saat bersentuhan dengan kulit yang terinfeksi atau melalui ciuman.
Berbagi penggunaan barang pribadi seperti handuk, pisau cukur, topi, atau pakaian dengan orang yang terinfeksi juga dapat menjadi penyebab penularan kurap di wajah.
Kurap lebih mudah berkembang pada seseorang yang sering berkeringat dan berada di lingkungan lembap. Kondisi ini membuat kulit lebih rentan terhadap infeksi jamur.
Beberapa hewan peliharaan seperti kucing dan anjing juga bisa menjadi pembawa jamur dermatofit. Menyentuh atau merawat hewan yang terinfeksi tanpa menggunakan sarung tangan bisa meningkatkan risiko terkena kurap di wajah.
Gejala kurap di wajah sering kali menyerupai penyakit kulit lainnya, seperti dermatitis atau eksim, sehingga banyak orang salah mengartikannya. Berikut beberapa tanda umum yang bisa muncul:
Untuk mengatasi kurap di wajah, ada beberapa metode pengobatan yang bisa dilakukan, baik dengan obat topikal maupun oral, tergantung pada tingkat keparahannya.
Jika kurap masih dalam tahap awal, dokter biasanya akan meresepkan obat antijamur topikal dalam bentuk salep atau krim. Beberapa jenis obat yang sering digunakan meliputi:
Obat ini biasanya diaplikasikan pada area yang terinfeksi dua kali sehari selama 2–4 minggu.
Jika kurap di wajah sudah menyebar luas atau tidak membaik dengan salep, dokter mungkin akan meresepkan obat antijamur oral, seperti:
Pengobatan dengan obat oral biasanya berlangsung selama 4–6 minggu tergantung tingkat keparahan infeksi.
Agar terhindar dari infeksi jamur ini, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:
Cuci wajah secara rutin menggunakan sabun yang sesuai dengan jenis kulit. Pastikan juga untuk mengeringkan wajah dengan handuk bersih setelah mencuci muka atau berkeringat.
Jangan menggunakan handuk, pisau cukur, atau topi bersama orang lain untuk mencegah penularan jamur.
Pilih pakaian yang dapat menyerap keringat dengan baik, terutama jika sering beraktivitas di tempat panas dan lembap.
Jika memiliki hewan peliharaan, pastikan mereka dalam kondisi bersih dan sehat agar tidak menularkan jamur ke kulit wajah.
Cuci tangan setelah beraktivitas dan hindari menyentuh wajah dengan tangan yang belum dibersihkan.
Jika kurap di wajah tidak membaik setelah dua minggu pengobatan atau justru semakin menyebar, segera konsultasikan dengan dokter kulit. Diagnosis yang tepat akan membantu menentukan pengobatan yang sesuai agar infeksi tidak semakin parah.
Kurap di wajah atau tinea fasialis merupakan infeksi jamur yang bisa menyerang siapa saja. Penyakit ini dapat menimbulkan bercak merah, gatal, dan bersisik di area wajah. Untuk mengatasinya, bisa menggunakan obat antijamur topikal maupun oral sesuai dengan tingkat keparahan infeksi. Menjaga kebersihan wajah dan lingkungan sekitar adalah langkah terbaik untuk mencegah infeksi ini.
© JendelaIlmuPutih | Kumpulan Informasi Teraktual dan Kredibel. All Rights Reserved.