Jadwal Imunisasi Dasar Lengkap Sesuai Rekomendasi IDAI dan Kemenkes

Imunisasi dasar lengkap adalah langkah penting dalam melindungi anak dari berbagai penyakit menular yang berbahaya. Melalui imunisasi, tubuh anak akan membentuk sistem kekebalan terhadap virus atau bakteri penyebab penyakit tertentu. Program ini tidak hanya melindungi individu, tapi juga mendorong terbentuknya herd immunity di masyarakat.

Apa Itu Imunisasi Dasar?

Imunisasi dasar merupakan rangkaian vaksinasi yang diberikan kepada bayi dan anak sejak lahir hingga usia tertentu, sesuai jadwal yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Tujuannya adalah mencegah penyakit serius seperti polio, TBC, difteri, campak, dan lainnya.

Imunisasi dasar bisa diberikan secara oral maupun suntikan. Efektivitasnya sangat tinggi jika diberikan sesuai jadwal, karena sistem kekebalan anak berada pada fase yang paling responsif terhadap vaksinasi di usia dini.

Mengapa Imunisasi Dasar Penting?

Pemberian imunisasi sejak dini memberikan banyak manfaat, di antaranya:

  • Mencegah infeksi berat yang dapat menyebabkan kecacatan atau kematian
  • Membantu pertumbuhan dan perkembangan anak yang lebih sehat
  • Mengurangi angka penyebaran penyakit menular di masyarakat
  • Melindungi anak-anak yang belum bisa mendapatkan imunisasi karena kondisi kesehatan tertentu

Jadwal Imunisasi Dasar Lengkap Berdasarkan Usia

Jadwal ini mengacu pada rekomendasi IDAI dan Kemenkes Indonesia. Berikut adalah rincian jadwal imunisasi anak yang perlu diperhatikan:

1. Usia 0–6 Bulan

  • BCG: Satu dosis pada usia 0–1 bulan, untuk mencegah TBC berat
  • Hepatitis B: Empat kali (lahir, 2, 3, dan 4 bulan), mencegah hepatitis kronis
  • DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus): Tiga kali (usia 2, 3, dan 4 bulan), booster pada 18 bulan
  • HiB: Tiga kali (usia 2, 3, dan 4 bulan), booster pada 18 bulan
  • Polio oral dan suntik: Polio oral diberikan saat lahir, usia 2, 3, dan 4 bulan. Polio suntik setidaknya dua kali sebelum usia 1 tahun
  • PCV (Pneumococcal): Dosis pada usia 2, 4, dan 6 bulan, booster di usia 12–15 bulan
  • Rotavirus:
    • Monovalen: Dua dosis, dimulai usia 6 minggu
    • Pentavalen: Tiga dosis, dimulai usia 6–12 minggu

2. Usia 6–12 Bulan

  • Influenza: Diberikan mulai usia 6 bulan dan diulang setiap tahun
  • MMR (Campak, Gondok, Rubella): Diberikan pada usia 9 bulan dan booster saat 18 bulan atau 5–7 tahun
  • Japanese Encephalitis (JE): Dosis pertama usia 9 bulan, booster pada usia 2–3 tahun

3. Usia 12–24 Bulan

  • Hepatitis A: Dua dosis dimulai usia 12 bulan, dengan interval 6–12 bulan
  • Varisela: Dua dosis mulai usia 12–18 bulan, dengan jarak antar dosis minimal 6 minggu

4. Usia 2–18 Tahun

  • Tifoid: Diberikan pada usia 2 tahun dan diulang tiap 3 tahun
  • HPV: Dua dosis untuk anak perempuan usia 9–14 tahun, dengan interval 6–15 bulan
  • Dengue: Dua dosis untuk anak usia 6–16 tahun, dengan jeda 3 bulan antar dosis

Jenis Vaksin dalam Imunisasi Dasar Lengkap

Berikut jenis-jenis vaksin utama dalam program imunisasi dasar lengkap:

  • BCG: Mencegah tuberkulosis, terutama TB berat pada anak
  • Hepatitis B: Melindungi dari infeksi hati yang bisa berkembang jadi kronis
  • DPT: Mencegah tiga penyakit serius: difteri, batuk rejan, dan tetanus
  • HiB: Mencegah infeksi saluran pernapasan dan meningitis
  • Polio: Menjaga anak dari kelumpuhan akibat virus polio
  • MMR: Mencegah tiga penyakit sekaligus: campak, gondongan, dan rubella
  • Rotavirus: Mencegah diare akut yang bisa menyebabkan dehidrasi berat
  • PCV: Mencegah pneumonia, meningitis, dan infeksi telinga tengah

Bagaimana Jika Anak Terlambat Imunisasi?

Jika anak belum mendapatkan imunisasi sesuai jadwal, orang tua tidak perlu panik. Solusinya adalah imunisasi kejar. Dokter akan menyusun jadwal ulang berdasarkan usia dan jenis vaksin yang belum diterima anak.

Namun perlu diperhatikan bahwa tidak semua vaksin bisa diberikan di usia tertentu. Beberapa vaksin seperti rotavirus memiliki batas usia pemberian, sehingga sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter anak atau tenaga kesehatan untuk menyusun strategi imunisasi lanjutan.

Tips Agar Imunisasi Anak Tidak Terlewat

  • Catat jadwal imunisasi anak di kalender digital atau fisik
  • Kunjungi fasilitas kesehatan terdekat secara berkala
  • Tanyakan pada bidan atau dokter setiap kali anak berkunjung tentang vaksin berikutnya
  • Ikuti program imunisasi gratis dari pemerintah, seperti di Posyandu atau Puskesmas

Kesimpulan

Menjaga kesehatan anak sejak dini dapat dimulai dengan mengikuti jadwal imunisasi dasar lengkap yang telah direkomendasikan oleh Kemenkes dan IDAI. Setiap vaksin memiliki peran penting dalam membangun sistem kekebalan tubuh anak agar terhindar dari penyakit menular yang berbahaya. Imunisasi tidak hanya perlindungan untuk anak, tapi juga tanggung jawab sosial dalam menjaga kesehatan masyarakat secara luas.

Pastikan Anda selalu memantau jadwal imunisasi anak dan segera konsultasikan ke dokter jika ada yang terlewat. Lebih baik mencegah sejak dini daripada mengobati penyakit yang seharusnya bisa dicegah melalui imunisasi.

Baca Juga: Apa Itu Interaksi Sosial Disosiatif? Pengertian, Bentuk, dan Dampaknya

Penulis

© JendelaIlmuPutih | Kumpulan Informasi Teraktual dan Kredibel. All Rights Reserved.